Gunung Karangetang yang berada di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara saat ini berstatus Siaga atau Level III. Namun, aktivitasnya yang drastis hari ini membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempertimbangkan menaikkan statusnya.
"Pihak PVMBG sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengosongkan beberapa lokasi jika harus dinaikkan statusnya menjadi 'awas'," kata Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, Jumat, 18 Maret 2011.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, M. Indrasto menjelaskan status Karangetang sudah menjadi 'siaga' sejak Jumat pekan lalu. "Tadi terjadi awan panas, tiap hari memang terjadi guguran yang menuju beberapa sungai," kata dia.
Menurut Indrasto, sampai pukul 12.00 siang sudah ada enam kali guguran awan panas. "Warga di sekitar sungai harus meningkatkan kewaspadaan. Kami sedang mempertimbangkan menaikkan status Karangetang menjadi 'awas'. Tim tanggap darurat sudah ada di sana," tambah dia.
Karangetang merupakan gunung api paling aktif di lndonesia karena mengalami erupsi setiap tahun. Karakteristiknya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian dan vulkanian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian awan panas guguran.
Bahaya Karangetang umumnya diakibatkan oleh awan panas guguran, guguran lava pijar dari kubah lava, dan bahaya sekunder berupa lahar. Risiko bahaya semakin tinggi karena jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi hanya lebih kurang 4 km di mana terdapat banyak pemukiman penduduk. Erupsi terakhir terjadi pada 6 Agustus 2010 dan telah merenggut empat korban jiwa, diakibatkan awan panas guguran dari kubah lava yang terjadi secara tiba-tiba pada malam hari.
"Pihak PVMBG sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengosongkan beberapa lokasi jika harus dinaikkan statusnya menjadi 'awas'," kata Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, Jumat, 18 Maret 2011.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, M. Indrasto menjelaskan status Karangetang sudah menjadi 'siaga' sejak Jumat pekan lalu. "Tadi terjadi awan panas, tiap hari memang terjadi guguran yang menuju beberapa sungai," kata dia.
Menurut Indrasto, sampai pukul 12.00 siang sudah ada enam kali guguran awan panas. "Warga di sekitar sungai harus meningkatkan kewaspadaan. Kami sedang mempertimbangkan menaikkan status Karangetang menjadi 'awas'. Tim tanggap darurat sudah ada di sana," tambah dia.
Karangetang merupakan gunung api paling aktif di lndonesia karena mengalami erupsi setiap tahun. Karakteristiknya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian dan vulkanian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian awan panas guguran.
Bahaya Karangetang umumnya diakibatkan oleh awan panas guguran, guguran lava pijar dari kubah lava, dan bahaya sekunder berupa lahar. Risiko bahaya semakin tinggi karena jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi hanya lebih kurang 4 km di mana terdapat banyak pemukiman penduduk. Erupsi terakhir terjadi pada 6 Agustus 2010 dan telah merenggut empat korban jiwa, diakibatkan awan panas guguran dari kubah lava yang terjadi secara tiba-tiba pada malam hari.
No comments:
Post a Comment